JurnalPlus.com, Teheran – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kembali melontarkan ancaman serius terhadap Amerika Serikat. Dalam pernyataannya pada Jumat (11/7), Khamenei menyebut bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS di Qatar bisa kembali terjadi.
“Penyerangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid bukanlah insiden kecil, melainkan insiden besar yang dapat terulang,” ujar Khamenei seperti dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan tersebut merujuk pada serangan rudal balistik Iran pada 23 Juni lalu terhadap Pangkalan Udara Al Udeid, yang menjadi markas utama Komando Pusat AS (CENTCOM) di kawasan Timur Tengah. Serangan itu dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran pada 21 Juni.
Pentagon mengakui adanya serangan tersebut. Dalam pernyataan resmi, juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan satu rudal Iran berhasil menghantam fasilitas di Al Udeid, sementara beberapa lainnya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara gabungan AS dan Qatar.
“Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, serangan itu menyebabkan kerusakan ringan pada peralatan dan struktur pangkalan. Operasional di Al Udeid tetap berjalan normal,” ujar Parnell.
Citra satelit yang dirilis pekan ini memperlihatkan adanya kerusakan pada radome—struktur pelindung perangkat komunikasi dan radar—di dalam pangkalan tersebut.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, turut membenarkan adanya peluncuran rudal dari Iran. Ia menyebut bahwa sistem pertahanan udara AS menghadapi “serangan rudal balistik terbesar dalam satu hari” dan menyebutnya sebagai
“pertempuran Patriot tunggal terbesar dalam sejarah militer AS.”
Caine juga menyatakan bahwa satu rudal berhasil menembus sistem pertahanan berlapis yang selama ini menjadi andalan perlindungan aset-aset strategis Amerika di kawasan.
Serangan ini menandai peningkatan ketegangan yang signifikan antara Iran dan Amerika Serikat. Selain meningkatkan risiko konflik terbuka, insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran regional, khususnya di negara-negara Teluk seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.
Khamenei menegaskan bahwa Iran memiliki kemampuan militer yang cukup untuk menyerang aset-aset penting milik AS di kawasan.
“Kami mampu mencapai situs-situs vital Amerika di seluruh wilayah ini,” tegasnya.
Saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Gedung Putih mengenai ancaman terbaru tersebut. Namun, para analis memperkirakan bahwa ketegangan akan terus meningkat jika tidak segera ada deeskalasi dari kedua pihak.